BONE – Kabar dugaan skorsing terhadap SPBU Taccipi di Desa Pallawa Rukka, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terus bergulir dan menjadi perbincangan warga.
Informasi yang beredar menyebut, SPBU tersebut diduga melakukan pengisian jeriken solar pada malam hari saat SPBU dalam keadaan tertutup.
Praktik seperti ini dianggap melanggar aturan distribusi BBM subsidi dan rawan disalahgunakan.
Seorang sopir truk yang ditemui beberapa hari lalu mengaku mendengar kabar tersebut.
“Katanya di-skorsing karena melayani jeriken solar saat SPBU tutup, tapi ketahuan pengawas,” ujarnya.
Beberapa warga lain juga menyebut hal serupa. Mereka menduga adanya permainan dalam penyaluran solar subsidi sehingga tidak tepat sasaran.
“Mungkin karena melayani pengisian yang tidak sesuai aturan makanya kena skorsing,” kata seorang warga.
Warga menilai, jika benar dugaan tersebut terbukti, maka langkah tegas berupa skorsing wajar dilakukan sebagai peringatan agar SPBU lain tidak sembarangan dalam menyalurkan BBM bersubsidi.
“Hal itu wajar saja, semoga jadi pelajaran bagi SPBU lain yang suka memainkan BBM subsidi tidak tepat sasaran,” harapnya.
Namun, Manajer SPBU Taccipi, Wawan, membantah adanya skorsing dari Pertamina. Ia menegaskan, SPBU hanya menjalani evaluasi kuota BBM subsidi.
“Tidak pak di-skorsing, hanya evaluasi kuota BBM subsidi,” jelasnya melalui pesan singkat, Rabu (10/9/2025).
Saat ditanya lebih jauh terkait dugaan pengisian jeriken pada malam hari, Wawan memilih tidak memberikan jawaban lebih lanjut.
Sementara itu, sejumlah sopir yang bermukim di sekitar wilayah SPBU Taccipi mengaku turut terdampak.
Mereka merasa kesulitan mendapatkan solar subsidi akibat penghentian sementara pelayanan di lokasi tersebut.
“Kami jadi repot, biasanya ambil solar di sini karena dekat. Sekarang harus cari jauh-jauh,” keluh salah seorang sopir.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pertamina belum memberikan keterangan resmi terkait kabar dugaan skorsing SPBU Taccipi.












