Sidenreng Rappang – Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Sidenreng Rappang kembali menggelar kegiatan rutin bulanan Lailatul Ijtima, Kamis, 8 Mei 2025, bertempat di Masjid Al-Abrar, Mampise Betao, Kecamatan Pitu Riawa. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Sidrap, Ustadz Muhammad Yusuf, S.Sos.I, bersama jajaran pengurus LDNU, MWC NU, serta Banom dan lembaga NU se-Kabupaten Sidrap.
Lailatul Ijtima merupakan forum silaturahmi dan penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah yang digelar secara bergiliran setiap bulan. Pada bulan sebelumnya (April), kegiatan ini dilaksanakan di Masjid BTN Nur Aisy, Kecamatan Maritengngae, sementara untuk bulan mendatang (Juni) telah direncanakan akan diselenggarakan di wilayah Kecamatan Baranti.
Kegiatan Lailatul Ijtima diawali dengan pembacaan Surah Yasin bersama, dilanjutkan dengan Mauidzatul Hasanah (nasehat keagamaan) dari para ulama dan tokoh NU. Tema sentral dalam setiap pelaksanaan adalah menguatkan praktik amaliyah keagamaan warga NU berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, sesuai pemahaman para ulama Ahlussunnah wal Jamaah.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan cinderamata berupa buku “Amaliyah An-Nahdliyah” kepada para imam masjid di wilayah setempat, sebagai upaya memperkuat basis keilmuan amaliyah yang telah mengakar di tengah masyarakat Nahdliyyin.
Ketua LDNU Sidrap, Ustadz Nidaul Islam, S.Th.I., M.Th.I, menyatakan bahwa Lailatul Ijtima bukan hanya ajang ibadah dan tausiyah, tetapi juga ruang konsolidasi dakwah warga Nahdliyyin. “Ini adalah wujud nyata dari dakwah bil hikmah. Kami hadir tidak untuk mengubah tradisi yang ada, tetapi menguatkan dengan dalil-dalil yang sahih agar masyarakat semakin yakin dan tenang dalam beribadah,” ujarnya.
Ustadz Sahrul, Ketua MWC NU Kecamatan Pitu Riawa yang menjadi tuan rumah kegiatan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran seluruh unsur pengurus NU. Ia berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan semakin mempererat hubungan antara ulama dan umat di setiap kecamatan.
Dengan suasana kekeluargaan dan penuh hikmah, Lailatul Ijtima menjadi pilar dakwah dan penguatan ukhuwah Islamiyah, serta memperkuat peran NU dalam menjaga harmoni umat melalui pendekatan kultural dan keilmuan.












