Jenderal M. Jusuf Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Putra Kajuara yang Membangun Integritas, Bangsa, dan Masjid Al-Markaz Makassar

Sumber: Wikipedia

Makassar — Usulan untuk menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal TNI (Purn.) Andi Muhammad Jusuf Amir atau yang lebih dikenal sebagai Jenderal M. Jusuf kembali mengemuka. Tokoh militer legendaris asal Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini dinilai memiliki jasa besar bagi bangsa, baik dalam bidang pertahanan, pemerintahan, maupun sosial-keagamaan.

Gubernur Sulawesi Selatan melalui pemerintah daerah telah mengajukan nama beliau secara resmi kepada Kementerian Sosial. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa usulan tersebut telah memasuki tahapan administratif dan akan diteruskan ke Presiden untuk proses persetujuan akhir.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Menteri Sosial yang kerap disapa Gus Ipul, saat meninjau gedung Sekolah Rakyat di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 8 Mei 2025, menyampaikan bahwa usulan penetapan Jenderal M Jusuf sebagai pahlawan nasional sudah diterima dan sudah diperiksa oleh Kementerian Sosial. Dia menambahkan bahwa pengusulan yang telah memenuhi syarat, bisa saja diusulkan tahun ini atau tahun depan.

Jenderal M. Jusuf, yang lahir pada 23 Juni 1928, bukan hanya tokoh militer tangguh yang pernah menjabat sebagai Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan di era Orde Baru. Ia juga dikenal luas sebagai tokoh yang sangat peduli pada pembinaan masyarakat. Salah satu warisan besarnya yang masih berdiri kokoh hingga kini adalah Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makassar — sebuah pusat dakwah, ibadah, dan pendidikan Islam yang dibangun di atas prakarsa dan dedikasi beliau.

Pembangunan Masjid Al-Markaz yang dimulai pada 1994 dan diresmikan pada 1996 menjadi simbol keterpaduan antara kekuatan spiritual dan kepemimpinan nasional. Masjid ini tidak hanya menjadi landmark keislaman Sulawesi Selatan, tetapi juga saksi nyata kepedulian Jenderal M. Jusuf dalam memperkuat kehidupan beragama masyarakat.

Selain kiprah keagamaannya, Jenderal M. Jusuf dikenang melalui program legendarisnya “ABRI Masuk Desa” yang menyatukan militer dengan masyarakat sipil melalui kerja pembangunan desa-desa terpencil. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana, menolak gelar kebangsawanan, dan hidup dekat dengan rakyat.

Pengusulan gelar Pahlawan Nasional sejatinya telah dimulai sejak 2019 dan telah melalui serangkaian proses di tingkat Sekretariat Militer dan instansi terkait. Dukungan dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, hingga organisasi kemasyarakatan terus mengalir sebagai bentuk penghargaan terhadap ketokohan dan jasa-jasanya.

Dengan segala rekam jejak dan dedikasi beliau, masyarakat Sulawesi Selatan berharap besar bahwa pemerintah pusat dapat segera mengesahkan Jenderal M. Jusuf sebagai Pahlawan Nasional — sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi luar biasa putra terbaik Kajuara, Bone, untuk Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *